Padangpanjang, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang melaksanakan wisuda periode II Tahun Akademik 2021/2022 terhadap 145 mahasiswa, di Gedung Hoeridjah Adam, Senin (21/3).
Koordinator AAKPSI Mulyawan, S.Kom MH dalam laporannya, wisuda periode II ini diikuti sebanyak 145 wisudawan S! Dan S2, dimana ada 144 mahasiswa strata 1 dan 1 mahasiswa strata 2
Sementara Rektor Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan wisudawati yang telah menyelesaikan studinya dan telah meraih gelar sarjana. “Selamat wisuda insan kreatif. Kembangkan sayap kreatifitasmu ke penjuru dunia. Harumkan nama ISI Padangpanjang di manapun kakimu berpijak. Ananda semua adalah duta ISI Padangpanjang, sebagai duta lakukanlah yang terbaik, beretika, estetika dalam kehidupan ini,” pesannya
Kepada para wisudawan, Rektor juga menitipkan pesan, agar selalu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan, apalagi tantangan kedepannya semakin berat. Dimana, revolusi industri 5.0 telah mulai merambah sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Saat ini, industri kreatif begitu cepat berkembang. Sehingga, lulusan ISI Padangpanjang mendapat keuntungan dengan program-program yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dan mengkombinasikannya dengan kebutuhan dunia kerja. Begitupun dengan Program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai penguatan kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu-ilmu ditengah-tengah masyarakat.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, didepan Bupati Mentawai Yuddas Sabaggalet, perwakilan kepal daerah se-Sumbar dan lembaga perguruan tingggi , Rektor menyampaikan bahwa ISI Padangpanjang telah memiliki 13 program studi untuk strata 1 dan 3 program studi untuk strata 2. Dimana, tahun 2026 mendatang ISI Padangpanjang menargetkan sudah memiliki 30 program studi .
“Tahun 2022 ini, kita sedang mengusulkan 10 prodi baru dan dalam proses penyiapan dokumen, termasuk mengusulkan program S3 Seni. Mudah-mudahan langkah ini bisa menjadi ajang kebangkitan ISI sebagai Pusat Pendidikan Kebudayaan Melayu,” sebut Novesar.
“Baik dari segi fasilitas pendidikan, berupa pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, dengan pengembangan kampus ISI Padangpanjang di kawasan Tarok City di Kabupaten Padangpariaman dengan luas lahan sekitar 42,5 hektare yang diikuti proposal pembangunan kampus II melalui SBSN dengan anggaran Rp60 miliar,” jelasnya.
Selain itu, untuk penerimaan mahasiswa baru, ISI Padangpanjang juga telah menerapkan tiga jalur penerimaan yakninya jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Sehingga, calon mahasiswa ISI Padangpanjang harus bersaing dengan calon mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di
Pada momen wisuda tersebut, Rektor ISI Padangpanjang Prof Novesar Jamarun bersama Bupati Kepulauan Mentawai juga menandatangani Memorandun of Understanding (MoU) antar dua lembaga, tentang pengembangan dan pelestarian seni di Kepulauan Mentawai.
Menurut Novesar Jamarun, Kepulauan Mentawai adalah sebuah asset kebudayaan yang harus dipelihara dan dilestarikana sebagai warisan budaya bangsa. Sehinga, ISI Padangpanjang menjadikan Kepulauan Mentawai sebagai mitra dalam pelestarian kebudayaan lokal.
“ISI adalah lembaga pendidikan seni, sementara Kepulauan Mentawai adalah labor dari warisan budaya. Melalui kerjasama ini, akan banyak program-program penelitian dan pendidikan seni dalam melestarikan kebudayaan masyarakat Mentawai,” sebut Novesar.
Sementara itu, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menyambut positif keinginan dari ISI Padangpanjang yang akan menjadikan Kepulauan Mentawai sebagai salah satu daerah lokasi penelitian tentang seni dan budaya.
“Selama ini, kita mengetahui Mentawai merupakan salah satu lokasi wisata yang favorit bagi turis mancanegara. Tidak hanya keindahan alamnya yang mempesona, adat istiadat di Mentawai juga menjadi salah satu warisan budaya yang masih bertahan hingga sekarang. Sehingga, dengan menggandeng ISI Padangpanjang, akan banyak program-program pengembangan budaya dan pelestarian tradisi yang bisa dilakukan, salah satunya dengan memfasilitasi pelajar dari Mentawai untuk kuliah di ISI Padangpanjang,” jelas bupati dua periode itu.
Ketertarikan Yudas Sabalagget untuk melakukan kerjasama dengan ISI Padangpanjang, selain telah ada beberapa mahasiswa dari Mentawai yang kuliah di ISI Padangpanjang dengan berbagai mata studi. Juga dari banyaknya potensi yang bisa dikembangkan di Mentawai, salah satunya melalui program Surving yang telah dikenal di Internasional
“Biasanya, setiap wisatawan yang akan surving di Mentawai, mereka membawa petugas dokumentasi dari luar negeri, tentunya dengan biaya yang sangat besar. Sementara, di ISI Padangpanjang ada program studi Fotografi, Televisi dan Film serta Pariwisata yang lulusannya sangat dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata di Kepulauan Mentawai,” ungkapnya.
Yudas juga mengakui, meskipun masa kepemimpinannya segera akan berakhir, tetapi pihaknya menjamin keberlangsungan program kerjasama tersebut, karena melibatkan sejumlah OPD yang dibawa langsung melakukan kerjasama dengan ISI Padangpanjang.(rilis)